Menurut Tokoh-tokoh Masyarakat yang masih hidup dan masih bertempat tinggal di Gampong Kota Sabang, Gampong ini terbentuk secara resmi pada masa Kerajaan Sultan Iskandar Muda yang dahulunya, sebelum adanya Negara Republik Indonesia, secara umum Gampong Iboih yang menjadi bagian dari Kota Sabang merupakan daerah Jajahan Belanda dan berdasarkan sejarah, Kota Sabang saat itu menjadi daerah Perdagangan, Pelabuhan Bebas dan Wisata yang sangat maju pada Zaman itu, dalam hal ini Gampong Iboih yang menjadi bagian dari Kota Sabang merupakan daerah yang di penuhi dengan pengunjung untuk menghabiskan masa liburannya dengan menikmati keindahahan bawah laut maupun darat, dan tempat wisata ini sangat disukai dari berbagai manca Negara.
Gampong Iboih terletak di Pulau paling ujung Barat Indonesia yaitu Pulau Weh yang merupakan bahagian dari Provinsi Aceh dan merupakan 1 (satu) dari 18 (delapan belas) Gampong yang ada di Kota Sabang, dan 1 (satu) dari 8 (delapan) Gampong di Kecamatan Sukakarya. Gampong ini terletak pada ketinggian Rata’’ 5 -20 (Lima sampai dua puluh) M di atas permukaan laut (dpl). Jarak dari Gampong Iboih ke pusat Kecamatan Sukakarya 13 (tiga belas) Kilometer dan ke pusat Pemerintahan Kota Sabang adalah 15 (lima belas) Kilometer.
Dengan Kondisi Geografis Gampong Iboih yang terletak dipinggir laut dan berbukit, sangat strategis sebagai area wisata Bahari dan Marina, dimana sebahagian besar penduduknya tinggal di pinggir laut/pesisir pantai, dengan wilayah yang menjadi pusat Periwisata di Kota Sabang, sehingga telah diminati oleh para pengunjung wisata dari berbagai negara, namun dengan sarana dan prasarana pendukung yang masih sangat kurang memadai.